Laman

Monday, May 26, 2014

Hukum Taurat Pasal 576

”orang yang tahir itu haruslah memercik kepada orang yang najis itu pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, dan pada hari yang ketujuh itu haruslah ia menghapus dosa orang itu; dan orang yang najis itu haruslah mencuci pakaiannya dan membasuh badannya dengan air, lalu ia tahir pada waktu matahari terbenam. Tetapi orang yang telah najis, dan tidak menghapus dosa dari dirinya, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah jemaah itu, karena ia telah menajiskan tempat kudus TUHAN; air pentahiran tidak ada disiramkan kepadanya, jadi ia tetap najis. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya. Orang yang menyiramkan air penyuci itu, ia harus mencuci pakaiannya, dan orang yang kena kepada air penyuci itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Segala yang diraba orang yang najis itu menjadi najis dan orang yang kena kepadanya menjadi najis juga sampai matahari terbenam. ”

(Bilangan 19:19-22)
 

Pasal 576 Hukum Taurat ini tentang ketentuan bahwa air pentahiran menajiskan seseorang yang tahir, tetapi mentahirkan yang najis dari kenajisan jasad orang mati.

Teks Ibrani,




Transliterasi,

'ET-KHUQOTAY TISYMORU BEHEMTEKHA LO'-TARBI'A KILAYIM SADKHA LO'-TIZRA KILAYIM UVEGED KILAYIM SYAATNEZ LO' YA'ALEH 'ALEIKHA VE'ISY KI-YISYKAV 'ET-ISYAH SHIKHVAT-ZERA VEHIV SYIFKHA NEKHEREFET LE'ISY VEHAFDE LO' NIFDATAH 'O KHUFSYA LO' NITAN-LA BIKORET TIHYEH LO YUMTU KI-LO KHUPASYAH VEHEVI 'ET-'ASYAMO LAYEHOVAH 'EL-PETAKH 'OHEL MO'ED 'EIL 'ASYAM VEKHIPER 'ALAV HAKOHEN BE'EIL HA'ASYAM LIFNEY YEHOVAH 'AL-KHATATO 'ASYER KHATA VENISLAKH LO' MEKHATATO 'ASYER KHATA

No comments :

Post a Comment