“Apabila
engkau tidak suka lagi kepadanya, maka haruslah engkau membiarkan dia pergi
sesuka hatinya; tidak boleh sekali-kali engkau menjual dia dengan bayaran uang;
tidak boleh engkau memperlakukan dia sebagai budak, sebab engkau telah memaksa
dia.”
(Ulangan 21:14)
Pasal 606 Hukum Taurat ini
tentang larangan memperlakukan wanita hasil tawanan perang yang telah dipaksa
menjadi isteri untuk menjualnya, ketika lelaki Israel sudah tidak menyukainya
lagi.
Teks
Ibrani,
Translit,
VEHÂYÂH 'IM-LO' KHÂFATSTÂ BÂH VESYILAKHTÂH LENAFSYÂH UMÂKHOR LO'-TIMKERENÂH BAKÂSEF LO'-TIT'AMÊR BÂH TAKHAT 'ASYER 'INÏTÂH
Dalam konteks perjanjian lama, sungguh luar biasa taurat Tuhan ini. Sesudah satu bulan masa perkabungan, lelaki Israel boleh mengambil si gadis tawanan sebagai isteri. Namun apabila terjadi bahwa si lelaki sudah "bosan" dan menceraikan si wanita (sekali lagi, dalam konteks Perjanjian Lama), maka sekali-kali dia tidak boleh dijadikan budak belian dengan menjualnya. Sungguh kejam memang jika "bekas isteri" lalu dicerai dan beralih status sebagai budak belian. Makanya TUHAN melarang Israel lakukan seperti itu... GBu
ReplyDelete